Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2015

Crazy Little Thing Called Holiday

‘ Arghhhhhhhh ’ ‘ Semuanya, ayo dorong mobilnya ’ ‘ Iyaaaarghhhhhhhh ’ ‘ Lebih kenceng lagi! ’ ‘ Inii udhaa palhingg kenchenggg, aarrggghhhh ’ ‘ Ah syukurlah, mobilnya bisa nyala lagi ’ ‘ Huh, mobil yang menyebalkan ’ ucap gue sambil menggerutu. Ya, malam itu paman gue dateng dari Banjarmasin. Dia datang bersama istrinya. Anaknya yang merupakan sepupu gue gak ikut, karena ada program belajar di U.S.A. Paman berniat mentraktir keluarga gue makan diluar. Tapi sialnya, mobil yang akan kami pakai akinya agak soak. Jadi kita semua harus mendorong mobilnya. Dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa, mobil itu pun menyala kembali. Semua merasa senang dan lelah, kecuali adek gue yang cowo. Daritadi kerjaanya teriak-teriak mulu. ‘ You are too ugly to be cheerleader dude ’. Diperjalanan, gue bengong. Ya, untuk sekian lama gue gak keluar malam , akhirnya gue keluar malam juga. Dengan status masih jomblo pastinya, gue nekat untuk keluar malam, di malam Sabtu. Setidak...

Cowo Gak Peka

Sebagian besar remaja di Amerika, telah membuat dan memiliki blog masing-masing. Tujuan mereka membuat blog cukup beragam. Ada yang berbagi tips untuk menghindari atau melakukan sesuatu, ada juga yang sekedar untuk berbagi info penting. Intinya, tujuan mereka baik dan membantu masyarakat. Hal ini jelas berbanding seratus delapan puluh derajat dengan gue. Gue bikin blog yang isinya curhatan-curhatan gak jelas. Dari chapter awal sampe chapter sebelum tulisan ini di post , semuanya ngebahas masalah jomblo. Mulai dari jenis-jenis jomblo, akibat-akibat jomblo, pengalaman gue jadi jomblo, dan lain-lain. Ini sama sekali tidak membantu dan berguna bagi masyarakat. Gue pun memutuskan untuk mencoba memberikan tips-tips yang berguna di blog gue. Tapi gue bingung. Tips masak memasak? Gue goreng telor aja masih minta tolong asisten ibuku (kalo pembantu terlalu kasar). Tips perawatan kulit dan wajah? Emang lagi populer sih, tapi muka gue aja udah gak kerawat, gak mungkin ada yang percay...

Stalker

Apa yang lo rasain ketika lo mendapatkan kesempatan terakhir untuk bertemu dengan cewe, baik itu gebetan, mantan gebetan, pacar ataupun mantan pacar? Pastinya seneng sekaligus sedih. Ya, itulah yang gue rasain ketika duduk di dalam mobil antar jemput, dalam perjalanan menuju ke sekolah. Bazar akhir tahun menjadi kesempatan terakhir gue untuk bertemu mantan-mantan gebetan. Pas gue nyampe di sekolah, lagi-lagi gue ngenes . Semuanya datang tidak sendiri, ada yang rombongan dan ada yang berdua. Dan gue? Selalu aja sendirian. Ngambek, gue pun pergi ke gedung sebelah sekolah dan meratapi nasib disitu. ‘ Pat, kasian amat lo sendirian mulu ’ ucap Andrew yang datang tiba-tiba ‘ Lah elo juga sendirian ’ jawab gue  ‘ Tadi gue sama adek gue, tapi gue ditinggal ’ Akhirnya gue punya teman. Gue nangis bahagia. Setelah ngobrol panjang lebar, gue dan Andrew masuk ke gedung sekolah. Di kanan dan kiri jalan banyak pedagang mempersiapkan dagangannya. Bahkan sudah ada beberapa or...