‘Gak mau’
‘
Kenapa kok gak
dimakan wortelnya?’
‘Aku gak mau...
wortelnya pahit’
‘Wortel itu nggak
pahit. Coba deh kamu rasain’
Gara-gara makan sup yang ada wortelnya, gue teringat dengan
cuplikan percakapan gue waktu kecil dulu. Waktu gue berusia lima tahun, gue gak
pernah mau makan wortel. Karena menurut pandangan gue (waktu itu), sayuran itu
pasti gak enak, dan entah kenapa gue menganggap wortel itu pahit.
Dan kenapa juga gue inget kejadian ini? Itu karena begitu
banyaknya pengalaman pahit yang gue rasakan selama ini. Lima belas tahun hidup
gue dipenuhi pengalaman pahit yang penuh dengan penderitaan.
Waktu TK, orang tua gue pernah dipanggil ke sekolah
gara-gara gue bikin masalah. Gila! Masih TK aja udah banyak bikin masalah.
Gimana nanti gedenya?
Trus, waktu SD, orang tua gue harus dipanggil lagi ke
sekolah. Masalah yang gue bikin bener-bener gak bisa ditoleransi. Jadi pas gue
lagi main futsal di sekolah, gue berposisi sebagai defender. Pas ada pemain lawan mau nge-shoot, gue langsung nyamber tuh bola. Sialnya , bola itu melenceng
menuju kaca yang ada di atas pintu ruang guru. Dan kebetulan banget, ada
beberapa guru lewat pas kaca itu terkena bola.
Sontak guru-guru itu teriak. Gue melongo gak percaya. Temen-temen
gue pada lari (kan tai *jari tengah*). Alhasil, gue dipanggil kepala sekolah.
Bahkan gue mau dilaporkan ke polisi dengan tuduhan percobaan pembunuhan seorang guru dengan memecahkan kaca.
‘Wah yang bener aja
pak, masa iya saya mau membunuh orang’ ucap gue waktu itu
Beruntung, guru futsal disekolah gue menyelesaikan
pertikaian kecil ini dengan sukses. Akhirnya gue terselamatkan. Pengalaman yang
unik sih buat gue, tapi pahit!
Dan hal ini kembali terjadi waktu gue udah SMP. Kalian yang
pernah baca blog gue pasti inget kan, gue pernah bikin film pendek bareng
temen-temen gue? Ya, itu termasuk salah satu pengalaman pahit yang terjadi
ketika gue SMP.
Tapi sebenernya, pengalaman-pengalaman pahit itu gak
seberapa dengan pengalaman pahit yang satu ini. Yang ini bener-bener terasa
sakit, perih dan menyayat. Ya, tak lain dan tak bukan, adalah masalah
percintaan gue. Sudah lebih dari dua puluh bab di blog ini, isinya membahas
masalah percintaan gue yang makin hari makin suram.
Mulai dari ditolak
mentah-mentah, di php’in, di selingkuhin, di tikung, dianggap temen doang,
dan masih banyak lagi. Kalo seandainya percintaan gue itu secangkir kopi, pasti
udah pahit banget dan bikin orang muntah kalo meminumnya.
Oleh karena itu, gue akan menceritakan pengalaman pahit
temen gue, yang entah kenapa memperbolehkan aibnya di umbar-umbar di blog ini.
Bener-bener dah, postingan kali ini isinya pahit semua. Tolong tambahin gula
dong.
Alkisah hiduplah seorang pemuda bernama Jason. Sejak kecil
dia hidup di lingkungan kota yang gaul,
dan jadilah dia sekarang menjadi pemuda yang kece badai. Kehidupannya berjalan dengan indah dan penuh dengan
kenangan manis. Sampai suatu ketika, dia mulai merasa jatuh cinta.
Tidak ada yang menyangka bahwa Jason jatuh cinta dengan
gadis bernama Nia. Sebagai pemuda kota yang kece, Jason sudah mempersiapkan
banyak hal untuk pdkt. Semua cara pdkt sudah dia lakukan. Namun sayangnya,
mereka terlalu dekat sehingga hubungan mereka hanya sebatas teman. Atau jaman
sekarang disebut Zona Teman (Friendzone).
Dengan usaha yang keras, Jason pun berhasil move on. Usahanya untuk move on patut diacungi jempol. Kenapa?
Karena hanya sedikit orang yang berhasil move
on dengan cepat. Ternyata rahasianya ada pada bantuan sahabat baiknya.
Jason seringkali curhat masalah percintaan ke sahabatnya
itu. Sebut saja sahabatnya itu sebagai Budi. Budi menyarankan agar Jason move on ke cewe lain. Tak
disangka-sangka, cewe yang ditunjuk Budi adalah Sinta, yang notabene adalah
temannya Jason. Awalnya Jason agak ragu dengan pilihan Budi.
‘Mana cocok gue sama
Sinta?’ ucap Jason
Tapi, makin lama Jason makin bimbang. Semua temannya berkata
bahwa Jason sebaiknya move on ke
Sinta. Dengan desakan psikologis
yang amat sangat tinggi, akhirnya Jason mencoba untuk pdkt ke Sinta. Walaupun
begitu, Jason masih tidak ada perasaan ke Sinta.
Lucunya, si Sinta ini juga berusaha move on dari ‘teman’ dekatnya karena suatu masalah. Sinta
berkonsultasi masalah percintaannya ke temen-temennya. Entah karena Jason
menyogok temen-temennya Sinta, atau emang beneran terjadi, temen-temenya Sinta
menyarankan untuk move on ke Jason.
‘Sinta, mendingan lo move
on ke Jason aja’ kata temennya Sinta
‘Lah? Kenapa Jason?’ tanya Sinta
‘Ya kayaknya sih kalian cocok’ jawab temennya
‘Hmm, yaudah deh, gue coba aja sama dia’ ucap Sinta
Alhasil, Jason jadi semangat buat pdkt. Jantungnya
bergejolak, darahnya mengalir kencang, kencingnya juga mengalir kencang,
ternyata lagi kebelet saking semangatnya pdkt. Masa-masa pdktnya Jason pun
dimulai.
Jason mulai mencoba Chatting
sama Sinta. Pas lagi enak-enaknya Chatting,
Jason melakukan hal yang nekat. Secara blak-blakan, dia berkata seperti ini ke
Sinta. ‘Wah, kayaknya gue move on ke elo
aja deh’. Dan jawaban dari Sinta yang nggak akan pernah dilupain sama Jason
adalah. ‘Eww, mendingan lo move on ke
cewe lain deh’.
JLEBB
Akhirnya, si Jason mengganti topik obrolan lewat Chatting. Yang ada dipikiran Jason saat
itu adalah ‘Ah, palingan dia lagi males
bahas tentang move on, lagi galau mungkin’. Tapi ternyata, ada alasan
tersendiri kenapa Sinta gak mau bahas tentang move on, dan Jason gak tau apa alasan itu.
Seperti kata pepatah, eh.. tunggu, gue lupa kalimat
pepatahnya. Intinya gini, semua rahasia pasti akan terbongkar. Begitu juga
rahasia yang lama dipendam oleh Sinta. Lama kelamaan pasti akan terbongkar.
‘Eh gimana? Lo udah
move on belom?’ tanya Jason.
‘Jason.. sebenernya,
gue belom move on. Dia minta maaf ke gue dan gue gak tega, jadi gue maafin. Dan
kemaren kita balikan. Sorry ya Jason’ jawab Sinta
‘I..iya, gakpapa kok’ jawab Jason dengan santai. Padahal dalam hati
teriak (APAAA??!)
Akhirnya, Jason harus menghentikan pdktnya ditengah jalan.
Seperti kata pepatah, cintaku retak
ditengah jalan, makanya biar gak retak, ngaspal jalan yang bener dong. Wow,
akhirnya gue inget kalimat pepatahnya (yeayy ^_^).
‘Anjirr, huekk...huekk’
‘Eh lo kenapa mbing?’
tanya temen gue
‘Ini nih kopinya,
pahit banget. Apa gak dikasih gula nih kopi?’ tanya gue
‘Yaelah mbing,
dibanding sama kopi itu, masih lebih pahit pengalaman cinta lo kali’ jawab
temen gue
‘Iya juga ya’
Komentar
Posting Komentar