Langsung ke konten utama

Mendadak Alim


Bro, gue cabut duluan ye

Lah mau kemana bro?’ tanya temen gue

Ada acara

Woi main pulang aja, bayar dulu’ teriak senior gue

Oh iya kak, lupa

Hari itu gue lagi futsal rame-rame bareng kakak kelas. Ceritanya lagi ngerayain selesainya UAS. Gue yang sebenernya udah aja janji lain sebelumnya, terpaksa harus pulang duluan. Waktu udah menunjukkan pukul setengah lima sore, dan acara gue mulainya jam enam.

Gue bergegas mengendarai motor butut kesayangan gue, lalu bergegas untuk pulang. Karena gue takut kena razia polisi, gue terpaksa memutar lewat jalan tikus, dan itu memakan jarak yang lebih jauh, serta waktu yang lebih lama. Alhasil, gue baru sampe rumah jam lima lewat lima belas.

Begitu menginjakkan kaki dirumah, gue langsung mandi, ganti baju, dan bersiap-siap untuk pergi. Ditengah perjalanan, gue mulai bingung. Gue gak tau jalan. Berkali-kali gue memandangi layar hp gue. ‘Jalan raya wiguna timur nomor 58’. Kampret, dimanakah tempat itu sebenarnya berada.

Karena bingung, gue langsung berinisiatif menggunakan google maps. ‘Wah, ternyata deket juga ya’ ucap gue dalam hati. Gue pun langsung bergegas menuju lokasi, karena acaranya akan mulai lima belas menit lagi.

Lima menit kemudian, gue udah berada di jalan raya wiguna timur, tapi gatau rumah manakah yang bernomor 58. Akhirnya dengan terpaksa, gue mengendarai motor dengan sangat pelan, sambil ngeliatin satu persatu nomor rumah yang ada.

Wah masih nomor 15’ ucap gue

Karena merasa yakin bahwa rumah yang gue tuju masih jauh, gue segera mempercepat laju motor gue. Lalu gue cek lagi nomor-nomor rumahnya. ‘48, 49,50,51,...,55’. Setelah melewati rumah nomor 55, gue mulai bingung. Dimana rumah nomor 58 nya?

Gue jalan lagi sekitar satu meter, lalu ngecek nomor-nomor rumah lagi. ‘72??!’ Gue mulai kaget dan panik. Wah, jangan-jangan gue dikerjain nih. Jangan-jangan sebenernya rumah nomor 58 itu gak ada. Jangan-jangan ini hanya mimpi.

Kamu jadi ikut gak?’ tanya Kak Rensi lewat BBM

Jadi gak, masih otw nih’ jawab gue ngeles

Jujur, sebenernya gue gak mau ikutan acara ini. Kenapa? Karena acara ini sebenernya buat anak-anak muda yang beragama Kristen. Nah gue yang Katolik seharusnya mempunyai acara sendiri, tapi karena kasihan, gue pun ikutan.

Semua ini berawal ketika gue nyantai di suatu sore. Tiba-tiba datang sebuah sepeda motor, yang dikendarai oleh seorang kakak perempuan, dan seorang bocah laki-laki seumuran gue. ‘Selamat sore’ ucap mereka memberi salam.

I..iya, ini dari siapa ya?’ tanya gue

Kita dari perkumpulan CG, mau ngajak kamu ikutan acara AOG hari minggu besok

Hah? Apa itu CG? Apa itu AOG? Kenapa mereka bisa tau rumah gue? Pertanyaan demi pertanyaan itu timbul di benak gue. Gue bingung harus jawab apa. Jangan-jangan mereka mau nyulik gue? Jangan-jangan mereka pacaran? Ah sudahlah.

Eng..., liat situasi aja ya kak, kalo misalnya lagi kosong, mungkin aku bakalan ikut’ jawab gue ngeles

Ooh iya gapapa. Eh kita belom kenalan. Namaku Rensi

Patrick, kak’ jawa gue sambil menjabat tangannya

Aku Bryan’ ucap bocah tadi

Patrick’ ucap gue lagi sambil menjabat tangannya

Ini ada brosur buat acara AOG hari minggu nanti. Disitu ada pin BBMku, jadi kamu add aja’ ucap kak Rensi

Akhirnya mereka pun pergi. Gue masih bengong didepan pintu pagar rumah gue. Ini ada apaan sih. Kok gue bisa didatengin dua orang tadi. Berhubung gue bentar lagi UAS, gue pun udah lupa sama kejadian hari itu.

Sehari sebelum UAS selesai, kak Rensi mulai bertanya ke gue lewat BBM. ‘Gimana? Hari jumat besok bisa gak?’ Wah gawat. Kali ini gue bener-bener dikejar. Gue bingung harus jawab apa. Gue panik. Gue deg-degan. Ya Tuhan, inikah yang namanya cinta?

Mungkin bisa kak’ jawab gue

Namun, malapetaka terjadi. Besok malamnya, gue kembali didatangi oleh Kak Rensi. Namun kali ini, dia membawa seorang bocah perempuan yang mengaku bernama Tata. Mereka kembali menawarkan gue untuk mengikuti cg-cg mereka yang gue masih gak tau itu acara apaan.

Iya kak, besok Jumat aku dateng

Oke

Mereka pun akhirnya pergi. Gue jadi makin bingung. Sebenarnya ada apakah ini? Ah bodo amat, besok gue UAS Kimia dan gue belom belajar. Dan malam itu, gue dengan cepat melupakan kejadian-kejadian aneh yang baru aja gue alami.

Akhirnya sampailah gue nyasar di daerah wiguna timur. Gue kembali ngecek google maps di hp gue. Harusnya udah deket dari sini sih. Tapi gue udah muter-muter gak jelas tiga kali. Tiba-tiba gue melihat ada sebuah rumah yang dikerumuni oleh banyak sepeda motor. Rata-rata pengendaranya seumuran gue. Apa itu tempatnya?

Karena penasaran, gue pun menghampiri rumah itu. ’58??’ ooh, jadi ini toh rumah nomor lima puluh delapan. Dasar kampret,masang nomor rumah di tempat yang gak kelihatan. Disana, gue disambut sama kak Rensi.

Akhirnya dateng juga

Hehe, nyasar kak’ jawab gue

Gue dan Kak Rensi masuk ke dalam rumah. Acara ini akan diadakan di ruang depan. Begitu gue masuk, gue melihat disana udah ada beberapa anak muda duduk disana. Kak Rensi langsung berkata ke mereka bahwa gue anak baru disitu.

Namaku Patrick, salam kenal’ ucap gue memulai basa-basi

Dari sesi perkenalan itu, gue jadi dapet banyak temen baru. Ada Kak Alvin yang agak gendut dan berkacamata. Lalu ada Kak Kevin, Kak Helen, Tata dan Bryan yang pernah ke rumah gue bareng Kak Rensi, trus ada Felicia, ada Kak Victor yang jadi pembinanya. Dan ada beberapa anak lain yang gue lupa nama mereka.

Setelah sesi perkenalan, acara selanjutnya adalah doa-doa. Gue takjub. Cara mereka berdoa keren banget. Mereka nyanyi-nyanyi lagu rohani, trus ada bahasa-bahasa roh yang gue gak ngerti. Mereka semua kusyuk (tulisan kusyuk yang bener itu kayak gimana sih?) berdoa. Mereka semua memejamkan mata, kecuali gue. Gue yang gak ngerti apa-apa Cuma bisa ngeliatin mereka satu persatu.

Setelah doa selesai, dilanjutkan baca alkitab, lalu sharing-sharing gitu. Disini konsentrasi mereka mulai buyar. Ada yang bengong. Ada yang ngelamun. Ada yang bener-bener dengerin pembinanya. Gue sendiri Cuma bisa duduk manis sambil diem.

Acara sharing ini cukup seru. Rata-rata dari mereka mencurahkan isi hati mereka. Ada yang mengaku kalo dulunya dia anak nakal, setelah ikut acara ini jadi baik. Trus ada yang sempet berkali-kali mau tewas, tapi sampe sekarang masih bisa menghembuskan nafas. Dan di akhir sharing, pembinanya bilang bahwa kita harus selalu bersyukur.

Waktu gue ngeliat ke sekeliling gue, tiba-tiba mata gue tertuju pada seorang cewek, yang mengaku bernama Helen. Dia terlihat cantik dan mirip sama gebetan gue. Trus gue liat kearah yang lain, gue nemu cewe cakep yang lain. Kalo gak salah sih namanya Felicia. Gue ngeliatin ke arah dia terus. Merasa dilihatin, dia ngeliat ke arah gue. Gue panik, langsung membuang muka.

Dan kebetulan banget, hari itu lagi perayaan thanksgiving. Apalagi ada Kak Helen yang berulang tahun yang ke 17. Jadi setelah acara berbau rohani selesai, kita makan-makan. Makanan yang disediain banyak banget.  Gue yang pengen jaga image, Cuma ambil makanan sedikit. Padahal di dalem hati, gue pengen libas tuh semua makanan.

Gue jadi bengong lagi ketika liat Felicia lagi makan resoles. Dia makan resoles dengan anggun sekali. Anjirr, nih liat cewek makan resoles aja bisa klepek-klepek. Akhirnya sekitar jam sembilan lewat lima belas, kita semua pulang.

Sesampainya dirumah, gue langsung memulai aksi gue kembali. Gue stalking sosmed cewe-cewe cakep tadi. Kak Helen gak punya Instagram, jadi gue mengurungkan niat buat stalking dia. Lalu gue beralih ke Felicia. Dan ternyata.... dia anak kelas tiga SMA. Padahal gue kira waktu dia bilang kalo dia kelas tiga, itu kelas tiga SMP. Ternyata gue naksir kakak kelas.

 Waktu gue nulis tentang ini, gue jadi merasa bersyukur banget. Awalnya gue gak mau ikutan acara ini, tapi begitu tau kalo anak-anaknya seru dan gokil, gue jadi merasa seneng banget bisa gabung mereka. Kita memang harus selalu bersyukur.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dibalik Ruang Detensi

Sekolah gue menerapkan sebuah peraturan baru, yang katanya diadaptasi dari film Spider-Man : Homecoming . Peraturan tersebut bertujuan untuk memberikan efek jera kepada para pelanggar. Jadi di sekolah gue, ada sebuah ruangan baru. Ruangan tersebut diberi nama Detention Room (Ruang Detensi). Jadi semua pelanggar, apapun jenis pelanggarannya, bakal dimasukkan ke ruangan itu selama sehari. Jadi mereka gak bisa bareng temen-temen kelas mereka, dan jam istirahatnya pun dipisah. Mereka akan belajar sendiri di ruangan itu, dan guru hanya memberikan tugas. Awalnya gue gak peduli dengan kebijakan baru ini. Toh gue juga gak pernah melanggar aturan sekolah. Hal itu gue pegang teguh, sampe suatu ketika, temen gue dari kelas lain ada yang salah seragam, dan otomatis dia harus masuk ke ruangan ajaib itu. Karena gue dan dia satu antarjemput, ketika pulang sekolah dia membagikan pengalamannya berada di ruangan detensi. “ Gimana di ruang detensi? ” tanya gue. “ Asyik cuy, banyak temenny...

GURU MAGANG TERSAYANG

GURU MAGANG TERSAYANG SEBAGIAN besar guru-guru senior di sebuah sekolah, identik dengan galak, kasar, suka marah, suka mukul penggaris, suka lempar sepatu, suka lempar kutang (lho?). Intinya, banyak murid-murid sekolahan yang gak suka sama guru senior. Dikit-dikit dimarahin, dikit-dikit dipukul, dikit-dikit dibunuh dihukum. Suasana belajar mengajar pun jadi tidak nyaman. Tapi kenapa guru senior itu masih dipekerjakan di sekolah? Jawabannya sederhana. Guru-guru senior memiliki pengalaman mengajar yang sudah mumpuni, jadi diharapkan guru senior ini bisa meningkatkan hasil belajar murid-murid. Tapi dijaman sekarang ini, sekolah-sekolah sudah memiliki solusi selain memberdayakan guru-guru senior, yaitu dengan memperkerjakan calon guru. Istilah beken nya guru magang. Calon-calon guru ini dipekerjakan agar memiliki jam terbang dalam mengajar. Biasanya guru-guru magang ini terdiri dari mahasiswa-mahasiswa kuliahan yang baru aja lulus. Itu artinya, guru-guru ini usianya gak beda jauh...

Suka Duka Kelas 12

Menjadi siswa kelas 6, 9, dan 12 itu seperti impian sejuta pelajar di Indonesia. Pas SD pengen cepet-cepet kelas 6 biar bisa ikut acara perpisahan ke luar kota. Pas SMP pengen cepet-cepet kelas 9 biar bisa liburan lebih lama. Pas SMA pengen cepet-cepet kelas 12 biar bisa liburan sendiri bareng temen-temen karena udah bisa nyetir mobil secara legal. Banyak orang menginginkan berada pada suatu tingkat tertentu, tetapi mereka gak tau bahwa beban yang harus dipikul sangatlah berat demi berada pada tingkatan tersebut. Setelah UNBK tingkat SMA selesai beberapa waktu lalu, beberapa adik kelas yang gue kenal bilang ke gue, “ Enak ya kak, udah bebas. Liburnya juga lama banget. Jadi pengen cepet-cepet kelas 12 juga deh. ” Ya, kalo dipikir-pikir, bener juga sih. Kita libur mulai dari April-Juli. Bahkan ada beberapa kampus yang memulai kegiatan kuliah di bulan Agustus. Tapi, mari kita jabarkan satu per satu, hal-hal yang harus dilakukan ketika kamu berada di kelas 12. Yang pertama ...