Langsung ke konten utama

Imlek Paling Serem


Selamat Tahun Baru Imlek buat yang ngerayain, sorry telat, soalnya gue sibuk banget kemaren. Seperti yang kalian tau sendiri, dalam budaya kami, kalo lagi Tahun Baruan itu banyak banget yang harus dilakukan. Selain menyiapkan makanan, baju baru dan Angpao, kita juga harus mengunjungi rumah kerabat sebagai bentuk silahturami. Bisa dibilang mirip kayak budaya Idul Fitri nya orang Islam.

Nah kemaren, gue bareng keluarga mengunjungi rumah kerabat yang paling tua, dan biasanya tiap tahun emang perginya kesana. Paman, Bibi, adek, kakak, sepupu, menantu, Mertua, Kakek, Nenek, buyut, cucu, cicit, istri simpanan, semuanya pasti dateng. Dan biasanya juga, kami membicarakan kehidupan masing-masing anggota keluarga, baik dari yang paling tua, sampe yang paling muda.

Sebagai contoh, kakak sepupu gue yang udah jadi Dokter di Bali, dia baru aja ngadain acara Lamaran. Dan itu dibahas rame-rame. Mulai dari komentar tentang calon istrinya, ‘Wah calonnya cantik ya, pinter deh kamu nyari calon istri’, sampe komentar tentang profesinya, ‘Dia dokter kecantikan? Wah penghasilannya banyak dong

Jujur, walaupun gue juga tergabung dalam etnis Tionghoa, tapi gue sebel sama tradisi kerempongan ini. Masa privasi kehidupan kita diumbar-umbar keseluruh keluarga besar. Bahkan berita tentang adek sepupu gue baru mau masuk TK, dibahas dengan seru dan semuanya mendengarkan dengan serius. ‘Cepet banget ya udah mau masuk TK, perasaan kemaren masih dibuat bapak-ibunya deh

Akhirnya setelah pembicaraan mengalir kesana-kemari, giliran gue yang dibahas. Mereka menanyakan gue kelas berapa, sekolah dimana, udah punya pacar apa belom, nanti mau kuliah dimana dan jurusan apa, mau kerja apa, dan beribu-ribu pertanyaan kepo lainnya. Kejadian aslinya, kurang lebih seperti ini.

Gue lagi ngambil kue dan minuman, lalu duduk berbaur dengan yang lain. Gue pikir mereka masih membahas anggota keluarga yang lain, dan gak taunya mereka mau membahas tentang kehidupan gue. Sekedar info, nyokap gue juga ada ditempat, jadi kalo gue jawab bohong, bisa-bisa dilempar satu bakul jeruk Mandarin.

Nenek: ‘Kamu kelas berapa sekarang?
Gue: ‘Satu SMA’ jawab gue sambil masih mengunyah kue
Paman: ‘Sekolah dimana?
Gue: ‘SMA *********
Bibi: ‘Gimana pelajarannya? Susah?
Gue: ‘Nggak terlalu kok
Nenek: ‘Udah punya pacar?

Gue hampir keselek, gue batuk-batuk sebentar, lalu minum air. Setelah itu gue menenangkan diri gue sebentar. Karena merasa gak enak dan udah diliatin sama seluruh keluarga besar, akhirnya gue menjawab

Gue: ‘Belom punya pacar, hehe
SEMUANYA: ‘Wah padahal udah gede, masa masih belom punya, hahaha

Mampus, gue diketawain. Jangan-jangan yang dibilang sama Raditya Dika itu bener, Jomblo di Indonesia adalah Warga Negara kelas dua. Kemana-mana selalu dilecehkan dan direndahkan martabatnya. Apa salah kaum kami? Kami juga manusia, sama seperti kalian.
Lalu datang penderitaan selanjutnya.

Paman: ‘Nanti kuliah di jurusan apa?
Gue: ‘DKV
SEMUANYA: ‘Hahh? Kuliah apa itu?

Belom sempat gue mau menjelaskan, tiba-tiba kakak sepupu gue nyeletuk

KakakSepupu: ‘Itu sama kayak jurusan aku, iya kan?
Gue: ‘Iya bener itu
Paman: ‘Emangnya mau jadi apa kamu nanti? Itu kan gak bisa dapetin uang banyak
Bibi: ‘Lagian biaya kuliahnya mahal lho, dan belom tentu juga kamu bakal sukses nantinya
Paman 2: ‘Mendingan kamu jadi Dokter aja deh, gajinya gede
Nenek: ‘Kenapa nggak ambil jurusan bisnis?
Bibi 2: ‘Iya kenapa nggak bisnis aja, kan bisa kuliah di luar negeri dan gajinya gede banget
Nyokap: ‘Tapi kan dia gak bisa bisnis, matematika aja remidi melulu
Paman 2 : ‘Tapi bisnisman jaman sekarang susah lho, banyak yang bangkrut dan segala macem
Bibi : ‘Kuliah Dokter juga mahal lho, apa sanggup bayar kuliahnya?

Perang argumentasi pun terjadi. Gue Cuma bisa diam. Setelah itu gue diberikan semacam wejangan singkat dari para anggota keluarga yang udah tua, lalu pembicaraan tentang gue pun berakhir. Gue seneng banget, akhirnya bisa bebas juga. Gue merayakannya dengan pergi ke toilet.

Pas balik lagi, gue sempet ngobrol bareng kakak sepupu gue. Dia baru masuk kuliah semester kemaren. Gue bertanya-tanya tentang gimana sih kuliah jurusan DKV itu. Dan untungnya, kakak sepupu gue ini baik banget. Dia bahkan menceritakannya dengan detail.

Kuliah DKV itu susah gak sih kak?’ tanya gue

Nggak susah sih, kalo emang passion kamu disana pasti seru kok

Tapi aku gabisa gambar kak, gimana dong?’ gue bertanya lagi

Hah? Sumpah? Kamu gabisa gambar?

Iya kak, beneran’ jawab gue

Jadi gini ya, tes masuk DKV itu disuruh nggambar, trus materi dari semester 1 sampe 3 itu berkutat sekitar nggambar, bisa kartun, karikatur dan segala macem. Kamu gabisa gambar kok mau kuliah DKV?

Aku mau ambil sinematografi kak

Wah kalo itu kayaknya baru dikasih di semester 6 keatas. Dan aku gak yakin kamu bisa lulus di 5 semester sebelumnya

Yahh, trus gimana dong kak?

Mendingan kamu jangan ambil DKV, ambil kuliah yang menjurus ke perfilman aja

Tapi di Surabaya gak ada kak

Ya itu dia, kalo gak salah adanya di Jakarta kan

Setelah itu, sesi bagi-bagi Angpao dimulai. Seharusnya sih, bagi-bagi Angpao waktu pertama kali dateng, tapi keluarga gue adalah keluarga yang unik. Jadi urutan acaranya dibalik. Adek gue seneng banget, karena untuk pertama kalinya megang duit ratusan ribu. Dan terakhir, acara makan-makan.

Kok diem aja?’ tanya kakak sepupu gue

Bingung kak, jadi kuliah DKV atau enggak

Asal kamu mau berusaha, pasti kamu bisa

Emang orang-orang DKV bisa sukses kayak jurusan lain?

Ya belom tentu sih, kalo hasil karyanya gak laku ya bisa-bisa nganggur

Wah serem

Gausah takut, kamu masih baru masuk SMA, siapa tau nanti pas kelas 12 kamu ganti haluan ke bisnis atau perhotelan, hahaha

Sejak gue kecil, acara Imlek adalah acara yang paling gue tunggu-tunggu. Karena selain dapet Angpao, gue juga bisa makan enak sepuasnya. Trus bisa kumpul sama sodara-sodara jauh. Tapi entah kenapa, Imlek tahun ini berubah menjadi menyeramkan. Udah dikepoin setengah mati, trus dikepoinnya di hadapan seluruh keluarga besar lagi. Berasa kayak lagi sidang KPK.

Terkadang, sesuatu yang dulu bisa bikin kita bahagia, belum tentu bikin kita bahagia dikemudian hari.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dibalik Ruang Detensi

Sekolah gue menerapkan sebuah peraturan baru, yang katanya diadaptasi dari film Spider-Man : Homecoming . Peraturan tersebut bertujuan untuk memberikan efek jera kepada para pelanggar. Jadi di sekolah gue, ada sebuah ruangan baru. Ruangan tersebut diberi nama Detention Room (Ruang Detensi). Jadi semua pelanggar, apapun jenis pelanggarannya, bakal dimasukkan ke ruangan itu selama sehari. Jadi mereka gak bisa bareng temen-temen kelas mereka, dan jam istirahatnya pun dipisah. Mereka akan belajar sendiri di ruangan itu, dan guru hanya memberikan tugas. Awalnya gue gak peduli dengan kebijakan baru ini. Toh gue juga gak pernah melanggar aturan sekolah. Hal itu gue pegang teguh, sampe suatu ketika, temen gue dari kelas lain ada yang salah seragam, dan otomatis dia harus masuk ke ruangan ajaib itu. Karena gue dan dia satu antarjemput, ketika pulang sekolah dia membagikan pengalamannya berada di ruangan detensi. “ Gimana di ruang detensi? ” tanya gue. “ Asyik cuy, banyak temenny...

GURU MAGANG TERSAYANG

GURU MAGANG TERSAYANG SEBAGIAN besar guru-guru senior di sebuah sekolah, identik dengan galak, kasar, suka marah, suka mukul penggaris, suka lempar sepatu, suka lempar kutang (lho?). Intinya, banyak murid-murid sekolahan yang gak suka sama guru senior. Dikit-dikit dimarahin, dikit-dikit dipukul, dikit-dikit dibunuh dihukum. Suasana belajar mengajar pun jadi tidak nyaman. Tapi kenapa guru senior itu masih dipekerjakan di sekolah? Jawabannya sederhana. Guru-guru senior memiliki pengalaman mengajar yang sudah mumpuni, jadi diharapkan guru senior ini bisa meningkatkan hasil belajar murid-murid. Tapi dijaman sekarang ini, sekolah-sekolah sudah memiliki solusi selain memberdayakan guru-guru senior, yaitu dengan memperkerjakan calon guru. Istilah beken nya guru magang. Calon-calon guru ini dipekerjakan agar memiliki jam terbang dalam mengajar. Biasanya guru-guru magang ini terdiri dari mahasiswa-mahasiswa kuliahan yang baru aja lulus. Itu artinya, guru-guru ini usianya gak beda jauh...

Suka Duka Kelas 12

Menjadi siswa kelas 6, 9, dan 12 itu seperti impian sejuta pelajar di Indonesia. Pas SD pengen cepet-cepet kelas 6 biar bisa ikut acara perpisahan ke luar kota. Pas SMP pengen cepet-cepet kelas 9 biar bisa liburan lebih lama. Pas SMA pengen cepet-cepet kelas 12 biar bisa liburan sendiri bareng temen-temen karena udah bisa nyetir mobil secara legal. Banyak orang menginginkan berada pada suatu tingkat tertentu, tetapi mereka gak tau bahwa beban yang harus dipikul sangatlah berat demi berada pada tingkatan tersebut. Setelah UNBK tingkat SMA selesai beberapa waktu lalu, beberapa adik kelas yang gue kenal bilang ke gue, “ Enak ya kak, udah bebas. Liburnya juga lama banget. Jadi pengen cepet-cepet kelas 12 juga deh. ” Ya, kalo dipikir-pikir, bener juga sih. Kita libur mulai dari April-Juli. Bahkan ada beberapa kampus yang memulai kegiatan kuliah di bulan Agustus. Tapi, mari kita jabarkan satu per satu, hal-hal yang harus dilakukan ketika kamu berada di kelas 12. Yang pertama ...