Langsung ke konten utama

Surat Cinta Untuk Siapa


Akhir-akhir ini gue sering banget dengerin lagunya Virgoun, yang judulnya Surat Cinta Untuk Starla.Kalo kalian mau tau lagunya, bisa langsung klik link ini https://www.youtube.com/watch?v=t0Bt3a-MLGs . Awalnya sih gue biasa aja sama lagu itu. Tapi pas pelajaran musik, salah satu temen gue mainin lagu itu pake gitar, dan tiba-tiba aja gue tertarik sama lagu ini. Gue langsung cari di Youtube, dengerin lagunya, cari liriknya, sampai akhirnya gue dapat inspirasi buat nulis ini sekarang.

By the way, buat kalian yang belom tau, gue abis putus. Gak ada perbedaan yang gue rasain, karena gue udah sering banget ngalamin patah hati semacam ini. Mungkin gue udah kebal kali ya, tapi tetep aja gue ngerasa sedih. Satu hal yang gue pelajari ketika kita lagi patah hati, kita pasti akan mencari-cari kesalahan mantan pacar atau gebetan kita, demi menutupi rasa sakit hati kita.

Bodohnya gue, dulu waktu patah hati karena si Ani itu, gue tanpa babibu langsung nulis macem-macem di blog,  yang membuat orang lain memandang buruk tentang si Ani ini. Padahal sebenernya, itu Cuma cara gue menutup-nutupi kenyataan bahwa gue lagi patah hati. Ternyata quotes dari film Koala Kumal itu ada benernya. Ketika kita sedang patah hati, jangan benci orangnya, tapi benci sama perpisahannya.

Lalu gue juga belajar bahwa ketika kita sedang patah hati, kita pasti akan mencari-cari, segala macam jenis pelarian yang ada demi menghilangkan rasa galau kita. Biasanya bisa dengerin lagu yang mewakili perasaan kita, dan didengerin berulang-ulang sampe bosen. Atau biasanya mencari kegiatan yang gak hanya membuat kita lupa waktu, tapi sedikit demi sedikit melupakan mantan. Dan yang paling parah, kita Cuma bisa diam. Diam dan merenungkan, serta berandai-andai semuanya ini gak pernah terjadi dalam hidup kita.

Gue mengalami masa-masa itu. Gue berkali-kali dengerin lagu Surat Cinta Untuk Starla ini di kamar, dan gue memutarnya dengan volume yang keras. Adek gue yang tidur sekamar sama gue bahkan sampe bilang, “Gak bosen dengerin lagu itu terus bang?”. Ya mau gimana lagi, namanya juga orang sedang patah hati. Mau diapain juga tetep aja kayak gini.

Satu hal yang membuat gue “Jatuh Cinta” sama lagu ini adalah, liriknya yang bagus banget, itu menurut gue sih. Selain itu juga lagunya bikin suasana hati gue menjadi sedikit lebih adem, dan membuat gue merasa lebih nyaman. Bahkan gue sampe minta diajarin temen gue yang waktu itu mainin lagu ini pake gitar, supaya gue juga bisa membawakan lagu ini pake gitar.

Seperti patah hati – patah hati yang sebelumnya, gue selalu menyalakan laptop, bersiap untuk mencurahkan isi hati lewat menulis. Tapi pas gue udah ada ide, gue jadi kepikiran satu hal. Masa gue secemen ini? Dikit-dikit nulis, dikit-dikit curhat lewat blog. Bahkan ada seorang temen cewek gue bilang, “Lo kok kayak cewek banget sih?

Dan gue juga berpikir, kira-kira gimana perasaan mantan gebetan-gebetan gue yang dulu, yang pernah gue jelek-jelekin di blog ini. Gue yakin mereka semua gak suka dengan apa yang pernah gue lakukan itu. Gue Cuma berharap mereka semua memaafkan gue, karena gue baru menyadari hal ini sekarang. Menyedihkan.

Mungkin ini cara Tuhan untuk membuat kita belajar dari setiap kejadian pahit yang menimpa kita, dan patah hati adalah salah satunya. Gue juga belajar bahwa karma itu ada. Dulu gue menjadi sosok yang penuh drama, yang menceritakan kejelekan mantan gebetan kemana-mana, bahkan sampe nulis di blog dan dibaca banyak orang. Gue yakin itulah alasan kenapa gue ditinggalin waktu itu.

Dan sekarang, mantan pacar gue, melakukan hal yang sama. Bedanya, dia curhat ke semua orang, seakan-akan berakhirnya hubungan kami adalah sepenuhnya kesalahan gue. Iya, gue akui gue salah, tapi dia juga salah. Dan dia gak mau mengakui itu. Gara-gara itu, semua temen-temennya dia menganggap gue adalah cowok jahat dengan berjuta-juta kesalahan.

Namun gue beruntung, punya seorang temen cewek, namanya Rina. Rina seangkatan sama mantan pacar gue. Gue kenal dia udah sejak 2015, dan masih berteman baik sampe sekarang. Dia sempat menjadi tempat curhatnya mantan pacar gue, dan dia berbaik hati menceritakan semuanya ke gue. Gue bersyukur, walaupun image gue jatuh dipandangan 100 lebih orang anak kelas 10 disekolah gue, setidaknya masih ada 1 orang yang percaya kalo gue gak seperti apa yang diceritakan mantan gue.

Kata orang, cara paling ampuh buat hilangin galau adalah, kumpul bareng temen-temen. Sialnya, temen gue sekarang semuanya udah pacaran. Mereka kemana-mana selalu berdua dengan pacarnya. Sekarang tinggal gue yang masih sendiri. Oleh karena itulah, gue cuma berharap bisa nemuin temen baru, yang bisa nemenin gue biar gak kesepian. Walau bagaimanapun juga, gue gak mau jadi nyamuk buat temen-temen gue yang pacaran itu.

Dan sekarang gue sedang duduk disebuah Cafe, sedang menulis. Sambil ditemani secangkir kopi hangat yang keburu dingin karena dari tadi gak gue minum. Ditengah-tengah menulis, gue merasa bosan. Gue lalu mendengarkan lagi lagunya Virgoun. Tiba-tiba ada satu hal yang terlintas dibenak gue. Ini lagu kan judulnya Surat Cinta Untuk Starla. Kata demi kata dalam liriknya sangat puitis dan bagus, dan ditujukan kepada seorang cewek yang bernama Starla. Mungkin kalo saat ini gue menulis surat cinta, gue kasih judul

Surat Cinta Untuk Siapa (?)





Komentar

  1. Ga ada salahnya sih menulis blog pas lg galau. Kdg sastra bisa jd obat yg ampuh buat patah hati apalagi ditambah baca novel, tempat pelampiasan paling top. Yaa menurut gue, kalo lg galau, jgn dengerin musik galau lahh wkwk, tambah sedih elah :" mendingan nulis di blog, keluarin uneg2 lo

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dibalik Ruang Detensi

Sekolah gue menerapkan sebuah peraturan baru, yang katanya diadaptasi dari film Spider-Man : Homecoming . Peraturan tersebut bertujuan untuk memberikan efek jera kepada para pelanggar. Jadi di sekolah gue, ada sebuah ruangan baru. Ruangan tersebut diberi nama Detention Room (Ruang Detensi). Jadi semua pelanggar, apapun jenis pelanggarannya, bakal dimasukkan ke ruangan itu selama sehari. Jadi mereka gak bisa bareng temen-temen kelas mereka, dan jam istirahatnya pun dipisah. Mereka akan belajar sendiri di ruangan itu, dan guru hanya memberikan tugas. Awalnya gue gak peduli dengan kebijakan baru ini. Toh gue juga gak pernah melanggar aturan sekolah. Hal itu gue pegang teguh, sampe suatu ketika, temen gue dari kelas lain ada yang salah seragam, dan otomatis dia harus masuk ke ruangan ajaib itu. Karena gue dan dia satu antarjemput, ketika pulang sekolah dia membagikan pengalamannya berada di ruangan detensi. “ Gimana di ruang detensi? ” tanya gue. “ Asyik cuy, banyak temenny...

GURU MAGANG TERSAYANG

GURU MAGANG TERSAYANG SEBAGIAN besar guru-guru senior di sebuah sekolah, identik dengan galak, kasar, suka marah, suka mukul penggaris, suka lempar sepatu, suka lempar kutang (lho?). Intinya, banyak murid-murid sekolahan yang gak suka sama guru senior. Dikit-dikit dimarahin, dikit-dikit dipukul, dikit-dikit dibunuh dihukum. Suasana belajar mengajar pun jadi tidak nyaman. Tapi kenapa guru senior itu masih dipekerjakan di sekolah? Jawabannya sederhana. Guru-guru senior memiliki pengalaman mengajar yang sudah mumpuni, jadi diharapkan guru senior ini bisa meningkatkan hasil belajar murid-murid. Tapi dijaman sekarang ini, sekolah-sekolah sudah memiliki solusi selain memberdayakan guru-guru senior, yaitu dengan memperkerjakan calon guru. Istilah beken nya guru magang. Calon-calon guru ini dipekerjakan agar memiliki jam terbang dalam mengajar. Biasanya guru-guru magang ini terdiri dari mahasiswa-mahasiswa kuliahan yang baru aja lulus. Itu artinya, guru-guru ini usianya gak beda jauh...

Suka Duka Kelas 12

Menjadi siswa kelas 6, 9, dan 12 itu seperti impian sejuta pelajar di Indonesia. Pas SD pengen cepet-cepet kelas 6 biar bisa ikut acara perpisahan ke luar kota. Pas SMP pengen cepet-cepet kelas 9 biar bisa liburan lebih lama. Pas SMA pengen cepet-cepet kelas 12 biar bisa liburan sendiri bareng temen-temen karena udah bisa nyetir mobil secara legal. Banyak orang menginginkan berada pada suatu tingkat tertentu, tetapi mereka gak tau bahwa beban yang harus dipikul sangatlah berat demi berada pada tingkatan tersebut. Setelah UNBK tingkat SMA selesai beberapa waktu lalu, beberapa adik kelas yang gue kenal bilang ke gue, “ Enak ya kak, udah bebas. Liburnya juga lama banget. Jadi pengen cepet-cepet kelas 12 juga deh. ” Ya, kalo dipikir-pikir, bener juga sih. Kita libur mulai dari April-Juli. Bahkan ada beberapa kampus yang memulai kegiatan kuliah di bulan Agustus. Tapi, mari kita jabarkan satu per satu, hal-hal yang harus dilakukan ketika kamu berada di kelas 12. Yang pertama ...