Langsung ke konten utama

Suka Duka Kelas 12



Menjadi siswa kelas 6, 9, dan 12 itu seperti impian sejuta pelajar di Indonesia. Pas SD pengen cepet-cepet kelas 6 biar bisa ikut acara perpisahan ke luar kota. Pas SMP pengen cepet-cepet kelas 9 biar bisa liburan lebih lama. Pas SMA pengen cepet-cepet kelas 12 biar bisa liburan sendiri bareng temen-temen karena udah bisa nyetir mobil secara legal.

Banyak orang menginginkan berada pada suatu tingkat tertentu, tetapi mereka gak tau bahwa beban yang harus dipikul sangatlah berat demi berada pada tingkatan tersebut. Setelah UNBK tingkat SMA selesai beberapa waktu lalu, beberapa adik kelas yang gue kenal bilang ke gue, “Enak ya kak, udah bebas. Liburnya juga lama banget. Jadi pengen cepet-cepet kelas 12 juga deh.

Ya, kalo dipikir-pikir, bener juga sih. Kita libur mulai dari April-Juli. Bahkan ada beberapa kampus yang memulai kegiatan kuliah di bulan Agustus. Tapi, mari kita jabarkan satu per satu, hal-hal yang harus dilakukan ketika kamu berada di kelas 12.

Yang pertama, di awal semester, kamu harus sudah memiliki tujuan setelah SMA. Bekerja, menikah, atau kuliah. Mayoritas temen-temen yang gue kenal mereka pada kuliah sih, tetapi ada beberapa orang di luar sana yang gue gak kenal, mungkin aja menikah atau langsung bekerja.

Kalau memilih kuliah, wajib hukumnya untuk memantapkan pilihan jurusan dan universitasnya. Jika belom punya pilihan, atau masih bingung, maka siap-siap aja untuk selalu dikejar pertanyaan “Kamu mau kuliah apa?” Banyak juga gue temui siswa kelas 12 yang masih galau dengan pilihan jurusan dan universitasnya. Bahkan sekolah-sekolah pun sekarang sudah memberikan kesempatan bagi anak kelas 10 untuk explore mengenai perkuliahan, biar pas kelas 12 gak bingung lagi.

Yang kedua, menghadapi peperangan masuk perguruan tinggi swasta. Ya, gue gak tau kenapa setiap jenjang pendidikan, sekolah swasta selalu membuka pendaftaran di semester satu. Nah, disini kalian bakal saling berebut tempat. Biasanya universitas-universitas mengadakan jalur kerjasama dengan SMA kalian, jadi kalian harus bertindak cepat. Jika terlambat? Kalian masih bisa dapet tempat kok. Tapi siapin duit lebih banyak aja.

Yang ketiga, kelas 12 semester 1 adalah saat-saat terakhir dimana kamu mendapatkan pelajaran secara reguler. Itu artinya, siap-siap aja jika guru kalian ngebutnya minta ampun. Hari ini dikasih tugas, besoknya kuis, besoknya ulangan, besoknya praktikum, besoknya tugas lagi. Fisik dan mental harus siap.

Waktu pasti berjalan begitu cepat. Tau-tau kamu udah menghadapi UAS (sekarang PAS ya?). Di akhir UAS kamu ditodong pertanyaan, “Pilih mata pelajaran pilihan apa untuk UNBK?” (Jurusan IPA : Fisika,Kimia,Biologi. Jurusan IPS : Sosiologi,Geografi,Ekonomi. Jurusan Bahasa : gue gak tau pilihannya apa, pokoknya ada). Ini merupakan saat-saat paling dilematis. Karena kita ga boleh salah pilih mata pelajaran, karena berdampak pada nilai UNBK kita.

Yang keempat, memasuki semester 2, penderitaan dimulai. Ujian demi ujian bakal menanti kamu. Seminggu pertama kamu udah try out. Sebulan kemudian, atau bahkan kurang, ujian praktek menanti. Setelah itu hidup kalian diisi pedalaman materi ujian, karena sebulan kemudian USBN menanti.

Sekedar info buat kalian, kelas 12 tahun ini USBN-nya panjang banget. Dimulai tanggal 16 Maret, hingga berakhir pada 5 April (ini untuk SMA gue, mungkin sekolah lain beda). Dua puluh satu hari kita berjibaku dengan buku, hanya dipotong libur hari Minggu dan libur Paskah selama empat hari.  

Baru selesai menghadapi serentetan USBN yang panjang banget, minggu depannya kita langsung menghadapi UNBK. Justru yang susah bukanlah soal-soal ujiannya, tetapi bagaimana kita menjaga semangat belajar masih tetap sama seperti tanggal 16 Maret. Jujur, gue udah males banget ketika H-2 UNBK. Rasanya jenuh aja gitu hampir sebulan penuh ujian mulu.

Dan akhirnya, pada tanggal 12 April 2018, kita semua bebas. Semua beban yang ada terasa hilang begitu aja. Gue merasa bebas dan lepas. Gak perlu lagi baca-baca materi sampe jam dua pagi. Gak perlu lagi ngerjain soal-soal latihan ujian lagi.

Yang kelima, penderitaan belom selesai bagi kalian yang ingin masuk ke perguruan tinggi negeri. Kalian harus siap-siap les setiap hari, demi menghadapi SBMPTN. Disaat teman-teman kalian libur, kalian harus tetap berjibaku dengan buku. Sudah menjadi rahasia umum jika soal SBMPTN dibuat lebih susah dari materi SMA biasa, maka perlu persiapan yang matang.

Nah, setelah kalian baca apa saja yang harus dihadapi kelas 12, masih ingin bilang menjadi kelas 12 itu enak? Gue saranin kalian jangan hanya melihat kelas 12 dari waktu libur yang diberikan aja, tetapi juga melihat mulai dari perjuangan mereka di semester 2. Karena walaupun sudah libur, masih ada kegelisahan lain yang kami alami.

Beberapa temen gue udah ada yang magang di kantor ini, magang di kantor itu, ada yang ikut kerja bantuin bapaknya, dan masih banyak lagi. Sedangkan gue? Gue hanya duduk di depan laptop sambil minum kopi dan menulis tentang ini di jam dua pagi. Di saat temen-temen gue udah bisa menghasilkan buat dirinya sendiri dan orang lain, gue belom.

Jadi, sekarang gue harus ngapain?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dibalik Ruang Detensi

Sekolah gue menerapkan sebuah peraturan baru, yang katanya diadaptasi dari film Spider-Man : Homecoming . Peraturan tersebut bertujuan untuk memberikan efek jera kepada para pelanggar. Jadi di sekolah gue, ada sebuah ruangan baru. Ruangan tersebut diberi nama Detention Room (Ruang Detensi). Jadi semua pelanggar, apapun jenis pelanggarannya, bakal dimasukkan ke ruangan itu selama sehari. Jadi mereka gak bisa bareng temen-temen kelas mereka, dan jam istirahatnya pun dipisah. Mereka akan belajar sendiri di ruangan itu, dan guru hanya memberikan tugas. Awalnya gue gak peduli dengan kebijakan baru ini. Toh gue juga gak pernah melanggar aturan sekolah. Hal itu gue pegang teguh, sampe suatu ketika, temen gue dari kelas lain ada yang salah seragam, dan otomatis dia harus masuk ke ruangan ajaib itu. Karena gue dan dia satu antarjemput, ketika pulang sekolah dia membagikan pengalamannya berada di ruangan detensi. “ Gimana di ruang detensi? ” tanya gue. “ Asyik cuy, banyak temenny...

GURU MAGANG TERSAYANG

GURU MAGANG TERSAYANG SEBAGIAN besar guru-guru senior di sebuah sekolah, identik dengan galak, kasar, suka marah, suka mukul penggaris, suka lempar sepatu, suka lempar kutang (lho?). Intinya, banyak murid-murid sekolahan yang gak suka sama guru senior. Dikit-dikit dimarahin, dikit-dikit dipukul, dikit-dikit dibunuh dihukum. Suasana belajar mengajar pun jadi tidak nyaman. Tapi kenapa guru senior itu masih dipekerjakan di sekolah? Jawabannya sederhana. Guru-guru senior memiliki pengalaman mengajar yang sudah mumpuni, jadi diharapkan guru senior ini bisa meningkatkan hasil belajar murid-murid. Tapi dijaman sekarang ini, sekolah-sekolah sudah memiliki solusi selain memberdayakan guru-guru senior, yaitu dengan memperkerjakan calon guru. Istilah beken nya guru magang. Calon-calon guru ini dipekerjakan agar memiliki jam terbang dalam mengajar. Biasanya guru-guru magang ini terdiri dari mahasiswa-mahasiswa kuliahan yang baru aja lulus. Itu artinya, guru-guru ini usianya gak beda jauh...