Langsung ke konten utama

Mimpi


Di sebuah Sabtu siang yang cerah, gue sedang duduk di sebuah kafe. Gue berdandan rapi dan sok ganteng seperti biasanya, dan tak lupa membawa laptop. Alasannya biar semua orang tau, kalo gue adalah penulis. Ternyata gak ngaruh, orang-orang tetep gak peduli. Gue sedang menyelesaikan novel komedi yang tinggal menyisakan beberapa bab terakhir. Di kafe itu gue gak sendiri, gue ditemani secangkir coffee latte hangat.

Kira-kira setengah jam kemudian, datang seorang cewek menghampiri gue.
Hey, udah lama nunggunya?
Nggak kok, baru setengah jam mungkin’ jawab gue
Ooh oke, kita makan dulu aja kali ya
Ayo’ jawab gue lagi

Dan setelah perjuangan selama berbulan-bulan, akhirnya gue jadian. Gue gak nyangka, bisa pacaran sama cewek kelas sebelah yang udah gue kejar dari lama. Kenapa dia bisa mau sama gue? Mungkin takdir Tuhan, mungkin dia gak nyari pacar dari tampang doang, atau mungkin dia rabun? Hanya Tuhan yang tau.

Dengan demikian, status gue berubah layaknya pelajaran Logika Matematika. Jika pernyataan p diisi ‘Gue Jomblo’. Maka negasi dari p adalah ‘Gue tidak Jomblo’.

p: gue jomblo
~p: gue tidak jomblo

Gue seneng banget, akhirnya masa-masa kelam dalam dunia percintaan berakhir juga. Sudah saatnya gue memulai lembaran baru dalam hidup ini. Tapi masih ada satu hal yang selalu muncul di benak gue. Apa gue sanggup menjalankan hubungan ini? Gue takut cogan-cogan diluar sana menikung gue dengan sudut lancip. Tapi setidaknya, dia masih mau sama gue sampe saat ini.

Oh iya, tulisan kamu gimana? Udah kelar belom?’ tanya si pacar
Belom sih, tapi tadi sambil nunggu kamu lumayan lah dapet lima halaman’ jawab gue
Nanti aku lihat yah, sapa tau ada yang kurang
Oke. Habis makan kamu mau kemana?’ tanya gue
Nonton aja yuk, sekalian cari referensi buat kamu nulis’ jawab si pacar
Boleh deh, yuk cabut’ jawab gue

Punya pacar  kayak dia tuh enak banget. Biasanya cewek-cewek gak suka kalo cowonya lebih fokus ke pekerjaan sewaktu ngedate. Tapi dia berbeda. Bahkan dia dengan rela membantu gue menulis. Andai semua cewek sifatnya kayak dia, tapi semuanya akan menjadi indah, walaupun itu hanya mimpi.

Keesokan harinya, gue ada janjian futsal bareng temen-temen. Dan biasanya juga, cewek-cewek lain paling gak mau kalo cowoknya lebih milih futsal daripada nemenin dia jalan-jalan. Tapi pacar gue berbeda. Bahkan dia mau ikut ke tempat futsal, dan melihat gue bermain dari luar lapangan.

Gue jadi bersemangat bermain, karena ada cewek cantik diujung sana yang nungguin gue. Gue berlari, temen gue ngoper, gue dapet bola, gue gojek sedikit, berputar, nendang ke gawang, dan gol. Semua bersorak, dan gue Cuma tersenyum ke arah pacar. Gue jadi lebih bersemangat lagi buat main.

Ketika tim gue diserang balik, gue panik. Gue ikut bantuin jaga dibelakang, temen gue gagal menutup pergerakan lawan, namun untungnya si kiper dengan sigap menangkap bola. Lalu dia melempar jauh ke depan, ke arah gue. Gue terima bola lemparan itu, berputar, membawanya mendekati gawang lawan, gue tingal 1vs1 dengan kiper, tiba-tiba ada tackling keras dari samping, gue gagal menghindar, jatuh lalu tak sadarkan diri.

Setelah pingsan entah berapa lamanya, gue sayup-sayup mendengar suara yang menyuruh gue bangun. Makin lama suara itu makin mendekat. Terus-menerus mendekat dan menjadi sangat dekat. Lalu gue membuka mata, dan ternyata...

Semua kejadian indah tadi hanya mimpi. Suara yang menyuruh gue bangun tadi ternyata suara asisten rumah tangga, yang hendak membersihkan kamar. Gue lalu mengambil hp, dan melihat jam. Jam 10.30! Gawat, gue telat bangun.

Kebetulan, hari itu gue masuk siang, karena kakak kelas 12 sedang Ujian Sekolah. Dan gue udah janjian dengan supir antar jemput, gue bakal dijemput jam 11 siang. Waktu tersisa tiga puluh menit lagi, dan gue belum mandi. Dengan kecepatan tinggi, gue mengambil seragam, mandi, lalu bersiap-siap.

Mobil antar jemput datang ketika gue sedang mengikat tali sepatu. Gue bergegas masuk ke dalam mobil, dan mencoba untuk tidur kembali. Gue masih ngantuk, karena kemaren gue nonton Drama Korea sampe larut malem. Lalu gue juga sempet maen game bola dua pertandingan. Bisa dibilang, menjelang subuh gue baru tidur.

Gue dibangunkan ketika mobil sudah sampai didepan sekolah. Dengan muka ngantuk, gue berjalan masuk ke kelas. Mata gue terbelalak saat jam dinding di kelas menunjukkan pukul 11.30 siang. Itu artinya, masih satu jam lagi dari jam masuk sekolah. Sebenernya masuk siang itu gak enak, nanggung banget, kenapa sekolah gak meliburkan aja sih.

Gue laper banget, dan bel masuk masih lama. Akhirnya gue memutuskan untuk pergi ke minimarket dekat sekolah. Tak lupa gue membawa novel untuk menghabiskan waktu disana. Sesampainya di minimarket, gue melihat banyak banget temen-temen yang lain disana. Mereka semua dateng rombongan, bahkan ada yang pacaran. Sedangkan gue, masih tetap sendiri.

Gue masuk ke dalam, membeli roti dan segelas es kopi. Gue duduk disalah satu meja, dan mulai membaca novel. Karena bosan, gue melihat sekitar. Ada yang pacaran, ada yang becandaan bareng temen-temen, ada yang lagi pdkt, dan masih banyak lagi kegiatan yang bikin gue ngenes lainnya.

Gue jadi teringat mimpi gue tadi pagi, dimana gue ada di posisi mereka. Gue merasa kesal kenapa kejadian itu hanya terjadi di dalam mimpi. Dan kenapa gue harus menanggung beban seberat ini. Mungkin nasib baik gak mau berpihak ke gue.

Mungkin ada yang bilang, mimpi bisa menjadi kenyataan, kalo kita bener-bener mau berusaha. Tapi gue percaya satu hal,


Mimpi gak akan pernah menjadi nyata.

Komentar

  1. Jadi nulis novelnya cuman mimpi? gue kira beneran...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha, masih belom nemu tema yang pas buat novel, jadi sementara ini cuma mimpi :)

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dibalik Ruang Detensi

Sekolah gue menerapkan sebuah peraturan baru, yang katanya diadaptasi dari film Spider-Man : Homecoming . Peraturan tersebut bertujuan untuk memberikan efek jera kepada para pelanggar. Jadi di sekolah gue, ada sebuah ruangan baru. Ruangan tersebut diberi nama Detention Room (Ruang Detensi). Jadi semua pelanggar, apapun jenis pelanggarannya, bakal dimasukkan ke ruangan itu selama sehari. Jadi mereka gak bisa bareng temen-temen kelas mereka, dan jam istirahatnya pun dipisah. Mereka akan belajar sendiri di ruangan itu, dan guru hanya memberikan tugas. Awalnya gue gak peduli dengan kebijakan baru ini. Toh gue juga gak pernah melanggar aturan sekolah. Hal itu gue pegang teguh, sampe suatu ketika, temen gue dari kelas lain ada yang salah seragam, dan otomatis dia harus masuk ke ruangan ajaib itu. Karena gue dan dia satu antarjemput, ketika pulang sekolah dia membagikan pengalamannya berada di ruangan detensi. “ Gimana di ruang detensi? ” tanya gue. “ Asyik cuy, banyak temenny...

GURU MAGANG TERSAYANG

GURU MAGANG TERSAYANG SEBAGIAN besar guru-guru senior di sebuah sekolah, identik dengan galak, kasar, suka marah, suka mukul penggaris, suka lempar sepatu, suka lempar kutang (lho?). Intinya, banyak murid-murid sekolahan yang gak suka sama guru senior. Dikit-dikit dimarahin, dikit-dikit dipukul, dikit-dikit dibunuh dihukum. Suasana belajar mengajar pun jadi tidak nyaman. Tapi kenapa guru senior itu masih dipekerjakan di sekolah? Jawabannya sederhana. Guru-guru senior memiliki pengalaman mengajar yang sudah mumpuni, jadi diharapkan guru senior ini bisa meningkatkan hasil belajar murid-murid. Tapi dijaman sekarang ini, sekolah-sekolah sudah memiliki solusi selain memberdayakan guru-guru senior, yaitu dengan memperkerjakan calon guru. Istilah beken nya guru magang. Calon-calon guru ini dipekerjakan agar memiliki jam terbang dalam mengajar. Biasanya guru-guru magang ini terdiri dari mahasiswa-mahasiswa kuliahan yang baru aja lulus. Itu artinya, guru-guru ini usianya gak beda jauh...

Suka Duka Kelas 12

Menjadi siswa kelas 6, 9, dan 12 itu seperti impian sejuta pelajar di Indonesia. Pas SD pengen cepet-cepet kelas 6 biar bisa ikut acara perpisahan ke luar kota. Pas SMP pengen cepet-cepet kelas 9 biar bisa liburan lebih lama. Pas SMA pengen cepet-cepet kelas 12 biar bisa liburan sendiri bareng temen-temen karena udah bisa nyetir mobil secara legal. Banyak orang menginginkan berada pada suatu tingkat tertentu, tetapi mereka gak tau bahwa beban yang harus dipikul sangatlah berat demi berada pada tingkatan tersebut. Setelah UNBK tingkat SMA selesai beberapa waktu lalu, beberapa adik kelas yang gue kenal bilang ke gue, “ Enak ya kak, udah bebas. Liburnya juga lama banget. Jadi pengen cepet-cepet kelas 12 juga deh. ” Ya, kalo dipikir-pikir, bener juga sih. Kita libur mulai dari April-Juli. Bahkan ada beberapa kampus yang memulai kegiatan kuliah di bulan Agustus. Tapi, mari kita jabarkan satu per satu, hal-hal yang harus dilakukan ketika kamu berada di kelas 12. Yang pertama ...