Langsung ke konten utama

Antar Jemput



 DI jaman sekarang ini, banyak sekali usaha antar jemput di sekolah-sekolah. Kalo sebuah sekolah tidak ada antar jemput, rasanya nggak banget deh. Dan alasan orang tua mengikutkan anaknya antar jemput selalu sama, sibuk, atau ga bisa anter. Tapi dibalik semua itu, buat gue , antar jemput adalah sebuah usaha perorangan yang membuat hidup gue terkesan. Banyak sekali pengalaman-pengalaman pertama dalam hidup gue yang gue alamin.

Sekitar tahun 2012, gue bersekolah di sebuah SMP favorit di Surabaya Timur. Persepsi gue waktu dateng pertama kali kesana, “ini sekolah apa hotel?”. Gedung sekolah itu memiliki 4 lantai, dan satu lantai lagi diatasnya untuk membudidayakan tanaman. Yang paling penting, sekolah ini ada lift nya. GILA. Ada liftnya. Mungkin persepsi gue waktu awal dateng bener, gue telah masuk ke mall yang disulap menjadi sebuah sekolah. Jadi kalo bosen, bisa jalan-jalan, makan , terus nonton (ya ENGGA lah).

Problem pertama yang gue alamin di SMP adalah, gue jelek dan pendek. Waktu pertama kali dateng, anak-anak laen yang dateng badannya dua kali lebih tinggi dari gue. Dan mereka ganteng-ganteng, dan gue hanya ganteng dibangsa kambing. Dan gak cuma itu, waktu MOPDB (Masa Orientasi Peserta Didik Baru) dimulai, gue sadar, kalo gue gak punya temen. Jadinya gue melongo aja di pojokan, ga tau harus ngobrol sama siapa. Rasanya waktu itu, gue PENGEN-MATI-AJA-TAPI-JANGAN-DULU-DEH.

Setelah hari pertama MOPDB selesai, gue pulang. Gue menunggu antar jemput di depan sekolah. Tak lama kemudian, ada bapak-bapak setengah tua, nyamperin gue.

“Permisi, ini bener yang namanya Patjo?”

“ Iya bener. Bapak siapa ya?” jawab gue

“ Oh saya yang supir antar jemput **** (ga boleh sebut merek kan (?)), mau jemput mas Patjo.”

“ oooh, yaudah ayo pak” gue jawab sambil ketakutan.

Iyaa, gue ketakutan banget waktu itu. Jangan-jangan dia mau nyulik gue? Jangan-jangan dia punya wanita simpanan? Jangan-jangan..., udah ah mulai ngaco nih. Lalu gue berjalan di belakang bapak-bapak tadi, menuju sebuah mobil Panther tahun 1995 berwarna merah.  Di dalem mobil itu, udah ada anak cowo seumuran gue , udah nunggu daritadi.

“ Anak kelas 7?” tanya gue sok akrab.

“ Iya” jawab dia

“ Oh, nama gue Patjo” gue bilang sambil mengulurkan tangan.

“ Gue Erick” dia membalas uluran tangan gue.

SUMPAH kaya sinetron abis

Akhirnya gue punya temen pertama di SMP. Besoknya, pas MOPDB hari kedua, gue jadi sering ngobrol sama Erick pas istirahat. Ternyata dia keturunan Chinese asli, badan kekar dan atletis, tapi cemen. Begitu juga gue, gue pendek, jelek, muka campuran, dan cemen.  Kita terlihat seperti dua orang cemen yang gak punya arah dan tujuan. Kerjanya mondar-mandir ga jelas di sekolah.

Tapi kalo ngobrol bareng Erick itu enak, entah kenapa gue ngerasa kayak gitu. Mungkin karena ga ada temen lagi buat ngobrol. Kadang kita ngobrolin macem-macem, mulai dari pelajaran SMP yang lebih susah dari SD, guru-guru baru yang killer, ketua OSIS yang galak dan judes, sampe Lee Chong Wei dapet medali emas. Ternyata Erick penggemar bulu tangkis, dan dia juga jago main bulu tangkis.

Setelah Dua Bulan sekolah, ternyata asik juga. Gue dan Erick berada di kelas terpisah, gue di kelas 7D, dan dia di kelas 7E. Tapi yang paling penting, problem yang gue dan Erick alamin dulu, berangsur-angsur menghilang. Gue udah dapet cukup banyak temen, begitu juga dia. Bahkan gue sampe kenal sama kakak kelas yang ternyata satu antar jemput sama gue.

Sebut aja namanya Albert. Anaknya keliatan pinter, jenius, punya selera humor yang tinggi. Jadinya, kalo pas pulang, gue , Erick, dan kak Albert sering jalan barengan. Karena anaknya jenius, kak Albert suka banget ngasih gue dan Erick teka-teki. Dengan berbekal IQ 100, gue gak pernah bisa jawab teka-teki  dari dari kak Albert. Tapi gue gak khawatir, karena Erick Cuma berhasil jawab, dan jawabannya salah semua.

“ Ada teka-teki nih”

“Apaan kak?”

“Ada tukang gorengan jualan di depan sekolah. Waktu sebelum bel masuk pagi, ada 27 pembeli. Pas jam istirahat, ada 39 pembeli. Pas udah jam pulang sekolah, ada 69 pembeli. Pertanyaannya, sandal merek apa yang dipake penjual itu?”

“Smalloww kak” jawab Erick

“Smallow??” Kak Albert kebingungan

“Iya, Smallow itu merek sandal yang terkenal itu lhoo, abang tukang gorengan juga pasti pake kan?”

“Itu Swallow bego”

PARAH abis.

Gak Cuma tentang persahabatan, antar jemput seolah membuat gue ketemu dengan cinta pertama gue di SMP. Jadi sekitar tiga bulan setelah MOPDB, ada anak baru yang gabung antar jemput gue. Sebut aja namanya Jennifer. Jennifer merupakan anak kelas 5 SD. GILA, gue naksir sama anak SD. Tapi yang paling berkesan buat gue, waktu dia pertama kali keluar dari pintu rumahnya, menuju ke mobil. Mukanya imut-imut gimana gituu, rambutnya panjang dan terurai dengan indah. SUMPAH, gue bengong habis-habisan waktu itu.

Saat pulang sekolah, seperti biasa , gue, Erick, dan kak Albert nunggu jemputan. Tapi ada yang beda hari itu. Gue nengok ke samping, disana ada cewek cakep kelas 5 SD yang tak lain dan tak bukan adalah Jennifer.

“ Gila, cakep bener”

“ Apaan yang cakep?” tanya kak Albert.

“ Ituu, anak baru yang gabung antar jemput” jawab gue sambil nunjuk ke arah dia

“ Yaampun  Pat, Lo pedofil apa? Dia kan anak kelas 5 SD” jawab Kak Albert

“ Pedofil itu apaan kak?” Erick tanya dengan tampang dongo.

“ Jadi, Pedofil itu adalah, blablabla *kak Albert jelasin panjang lebar ke Erick, sedangkan gue lagi fokus ngeliatin Jennifer.

“ Jadi itu artinya pedofil, udah paham?”

“ Nggak kak”

“Bego banget sih lo”

Beberapa hari kemudian, gue mulai suka gelisah. Kayaknya gue lagi jatuh cinta. Gue gak mau makan kecuali laper, tidur kecuali ngantuk, pipis kecuali kebelet (bukannya sama aja ya??) , tapi intinya, gue jadi mulai gelisah. Gue selalu berandai-andai, gue bisa kenalan ( walaupun gue udah tau namanya dari supir antar jemput), abis kenalan, gue minta pin BB nya, follow twitternya, follow instagramnya,cium tangan bokap nyokapnya (kayaknya kalo ini kejauhan deh).

“Lo ga coba kenalan sama dia?”

“Malu kak”

“Yaelah, lo belom berangkat perang udah nyerah?”

“Apa hubungannya kak??”

“Iya ya, apa hubungannya sama perang...”

ABSURD abis.

Mendengar perkataan Kak Albert tadi, gue jadi sadar. Sadar kalo gue jelek. Gak kebayang kan, ada cewe cantik, imut-imut, kenalan sama cowo jelek dan amit-amit. Ternyata selera gue ketinggian. Karena gak pernah bisa kenalan sama dia, gue putuskan untuk melupakan dia, dan tetep fokus belajar.Karena gue yakin, suatu saat nanti, gue bakal ketemu jodoh gue. Dan buat gue, masalah percintaan ini udah ga penting lagi. Akhirnya gue menjalani hidup gue secara normal, walaupun hidup gue ga bisa dibilang normal dimata orang lain.

Tujuh bulan kemudian, Kak Albert udah lulus SMP dan harus menempuh pendidikan di jenjang yang lebih tinggi. Gue dan Erick sama-sama naik ke kelas 8. Sewaktu Kak Albert meninggalkan geng kita, tidak ada acara perpisahan berarti. Adanya malah si Erick yang berakting lebay dan ga jelas.

“Guys, thankyou udah bantu doain gue lulus. Sekarang geng ini tinggal kalian berdua”

“Tidaakkkkk, Kak Alberttttttt, jangannnn tingggaaalllllkkkaaannnn kkkaaamiiiiii”

“Biasa aja kali” kata gue sewot.

Persahabatan, Cinta, dan Perpisahan, adalah tiga hal yang gak bisa dipisahkan satu sama lain karena berkaitan. Gue jadi belajar banyak hal, dari sebuah usaha perorangan yang cukup menguntungkan, yaitu “Antar Jemput”. Mobil antar jemput dapat mempertemukan kita dengan teman-teman baru, seperti Erick dan Kak Albert. Gebetan baru seperti Jennifer, dan masih banyak hal lagi.

Tapi disisi lain, kadang kita harus berpisah dari mobil antar jemput karena kita harus pulang ke rumah masing-masing. Sama seperti gue harus melupakan Jennifer, dan juga perpisahan antara Kak Albert dengan Erick dan gue.

Betapa bermaknanya sebuah “Antar Jemput”.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dibalik Ruang Detensi

Sekolah gue menerapkan sebuah peraturan baru, yang katanya diadaptasi dari film Spider-Man : Homecoming . Peraturan tersebut bertujuan untuk memberikan efek jera kepada para pelanggar. Jadi di sekolah gue, ada sebuah ruangan baru. Ruangan tersebut diberi nama Detention Room (Ruang Detensi). Jadi semua pelanggar, apapun jenis pelanggarannya, bakal dimasukkan ke ruangan itu selama sehari. Jadi mereka gak bisa bareng temen-temen kelas mereka, dan jam istirahatnya pun dipisah. Mereka akan belajar sendiri di ruangan itu, dan guru hanya memberikan tugas. Awalnya gue gak peduli dengan kebijakan baru ini. Toh gue juga gak pernah melanggar aturan sekolah. Hal itu gue pegang teguh, sampe suatu ketika, temen gue dari kelas lain ada yang salah seragam, dan otomatis dia harus masuk ke ruangan ajaib itu. Karena gue dan dia satu antarjemput, ketika pulang sekolah dia membagikan pengalamannya berada di ruangan detensi. “ Gimana di ruang detensi? ” tanya gue. “ Asyik cuy, banyak temenny...

GURU MAGANG TERSAYANG

GURU MAGANG TERSAYANG SEBAGIAN besar guru-guru senior di sebuah sekolah, identik dengan galak, kasar, suka marah, suka mukul penggaris, suka lempar sepatu, suka lempar kutang (lho?). Intinya, banyak murid-murid sekolahan yang gak suka sama guru senior. Dikit-dikit dimarahin, dikit-dikit dipukul, dikit-dikit dibunuh dihukum. Suasana belajar mengajar pun jadi tidak nyaman. Tapi kenapa guru senior itu masih dipekerjakan di sekolah? Jawabannya sederhana. Guru-guru senior memiliki pengalaman mengajar yang sudah mumpuni, jadi diharapkan guru senior ini bisa meningkatkan hasil belajar murid-murid. Tapi dijaman sekarang ini, sekolah-sekolah sudah memiliki solusi selain memberdayakan guru-guru senior, yaitu dengan memperkerjakan calon guru. Istilah beken nya guru magang. Calon-calon guru ini dipekerjakan agar memiliki jam terbang dalam mengajar. Biasanya guru-guru magang ini terdiri dari mahasiswa-mahasiswa kuliahan yang baru aja lulus. Itu artinya, guru-guru ini usianya gak beda jauh...

Suka Duka Kelas 12

Menjadi siswa kelas 6, 9, dan 12 itu seperti impian sejuta pelajar di Indonesia. Pas SD pengen cepet-cepet kelas 6 biar bisa ikut acara perpisahan ke luar kota. Pas SMP pengen cepet-cepet kelas 9 biar bisa liburan lebih lama. Pas SMA pengen cepet-cepet kelas 12 biar bisa liburan sendiri bareng temen-temen karena udah bisa nyetir mobil secara legal. Banyak orang menginginkan berada pada suatu tingkat tertentu, tetapi mereka gak tau bahwa beban yang harus dipikul sangatlah berat demi berada pada tingkatan tersebut. Setelah UNBK tingkat SMA selesai beberapa waktu lalu, beberapa adik kelas yang gue kenal bilang ke gue, “ Enak ya kak, udah bebas. Liburnya juga lama banget. Jadi pengen cepet-cepet kelas 12 juga deh. ” Ya, kalo dipikir-pikir, bener juga sih. Kita libur mulai dari April-Juli. Bahkan ada beberapa kampus yang memulai kegiatan kuliah di bulan Agustus. Tapi, mari kita jabarkan satu per satu, hal-hal yang harus dilakukan ketika kamu berada di kelas 12. Yang pertama ...