Langsung ke konten utama

Sepuluh Dua


Woy! bisa diem gak?!’ ucap Albert sang ketua kelas

Apa diem-diem, anak Matrikulasi aja bangga’ ucap Max menimpali

Gimana ini, masa ketua kelas ikut Matrikulasi’ ucap Joe ikut-ikutan

Beginilah suasana kelas gue, rame, asik, gokil, tapi kadang nyebelin. Apalagi kalo lo ikut kelas Matrikulasi (semacam kelas tambahan buat yang dianggap kurang mampu dalam mata pelajaran tertentu), lo bakal di bully habis-habisan, apalagi sama Joe dan Max.

Menurut pendapat gue, Joe dan Max adalah berandalan X2 (dibaca sepuluh dua), walaupun mereka gak serem-serem amat. Joe anaknya tinggi, biasanya main basket, dan dikategorikan sebagai cowok ganteng dikelas. Max anaknya agak buncit, lumayan tinggi, bisa basket, (ngakunya) bisa futsal, dan kalo nyanyi suaranya cetar abis.

Berandalan kelas ini gak Cuma mereka berdua, tapi masih ada Bryan dan Mario. Bryan anaknya tinggi, rambutnya kece, anak basket juga, dan dikabarkan lagi naksir cat tembok (lho?). Kalo Mario, dia temen satu sekolah gue sejak SMP, anaknya gak seberapa tinggi,anak basket, tapi kata kebanyakan orang, dia ganteng.

Dan mereka berempat lah yang meramaikan suasana kelas gue. Emang pada dasarnya, anak-anak basket itu urakan, rame, dan memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Gak jauh beda dengan anak-anak basket di SMP gue dulu.

Kalo ada kaum populer (anak basket) di kelas, pasti ada juga kaum tidak populer. Dan seperti yang bisa kalian duga, gue pasti masuk ke dalam kaum ini.  Biasanya orang-orang di kaum ini kalah saing dengan orang-orang kaum populer.

Di kaum gak jelas ini ada Jason, sang sekretaris kelas. Dia orangnya pendek ( kayak gue kira-kira), suka basket, dan merupakan anak paling rajin dikelas. Hampir semua tugas selalu dikerjakan Jason dengan tepat waktu. Dia juga memiliki banyak sekali koleksi sepatu sport yang mahal.

Lalu ada Taka, anaknya tinggi, dan gokil. Dia dijuluki pussy cat dikelas dan gue gak tau kenapa. Trus ada anak jenius dari Malang bernama Stane. Kalo masalah pelajaran, dia jagonya. Tapi sayangnya, dia udah memiliki gebetan (mungkin udah pacaran) di Malang, dan mereka menjalani LDR. Ini jelas gak level dengan gue yang jomblo.

Ada juga Jonathan, anaknya tinggi dan suka basket juga. Dia juga jago gambar, semacam manga dari jepang gitu. Lalu ada bocah perantauan dari Nabire, bernama Michael. Badannya gede, segede gaban, dan kalo ngomong lucu. ‘Eee kita dikasih tugas bapa guru dikumpulkan kapan eee

Hampir aja lupa, gue belom menjelaskan siapa sebenarnya ketua kelas gue. Namanya Albert, badannnya tinggi, rambutnya klimis, berkacamata , dan menurut penuturan orang-orang, dia mirip om-om. Gue sendiri setuju dengan penuturan itu, karena Albert memiliki pemikiran seperti orang dewasa. Kalo bicara soal ekonomi dan teknologi, dia jagonya.

Pernah disaat pelajaran ekonomi, Ibu guru memberi pertanyaan.

Kenapa kelangkaan bisa terjadi?

Dengan lantang Albert menjawab

Karena persediaan barang kebutuhan terbatas,sedangkan permintaan masyarakat meningkat. Sehingga kebutuhan masyarakat banyak yang tidak terpenuhi dan terjadi kelangkaan

Yak, bagus Albert

Ampunnn pinter ekonomi’ ucap gue

Oh jelass, otak gue kan main’ jawab Albert

Otaknya main kok ikut Matrikulasi, gimana kamu ini’ Joe memulai aksinya kembali

Pinter ekonomi kok ikut Matrikulasi’ Max ikut-ikutan lagi

Lagi-lagi ketua kelas di Bully.

Sekarang gue bakalan memperkenalkan cewe-cewe yang ada dikelas gue. Dimulai dari pangkat tertinggi, sang wakil ketua kelas. Namanya Elizabeth, tapi dia memaksa satu kelas supaya dipanggil Melly. Orangnya besar, sangar, hampir mirip cowok, dan dijuluki dengan ‘Tujuh’. Katanya sih, ‘itu’ nya dia ada tujuh.

Lalu ada sekertaris2, namanya mirip unsur kimia, Clorinda. Badannya kecil, dan kerjaannya nemuin guru pengajar buat ngisi jurnal kelas. Yang berikutnya ada Cecilia sang bendahara. Anaknya lumayan tinggi dan merupakan bocah perantauan dari Riau. Dia gue juluki sebagai jeruk mandarin, karena dia jago bahasa mandarin. Kenapa jeruk mandarin? Karena kalo urusan mandarin, gue Cuma tau jeruk mandarin (sumpah gak nyambung). 

Berikutnya ada Cindy, badannya kecil, kadang berkacamata dan menurut penuturan banyak orang, banyak yang naksir sama dia. Dia cukup pintar berbahasa mandarin (kadang gue juluki jeruk mandarin ke 2), dan bisa bermain gitar (kaya gebetan gue tuh, si Sheryl Sheinafia).

Yang paling nyebelin adalah Marchella. Dia merupakan anak kembar, dan kembarannya (Marchellin) ada dikelas sebelah. Seperti orang kembar pada umumnya, wajah keduanya mirip. Dan karena mereka kembar, gue jadi bingung kalo mau manggil salah satu dari mereka pas istirahat.

Eh Marchella, ini tugas biologinya gimana?’ tanya gue

Gue Marchellin’ jawab Chellin sewot

Gue heran, muka udah sama, pake seragam yang sama, sepatu sama, gaya rambut sama. Gimana cara bedainnya :v? Atau jangan-jangan, mereka memakai baju dalam yang sama...?

Lalu ada cewe yang sukanya ketawa, padahal gak ada yang lucu. Namanya Leony,dan dia selalu memakai kacamata kesayangannya. Sisanya ada Madeline, Anastasia, Sabrina, Cecilia2,Michelle, Graciella,Audelia, dan Erika.

Wali kelas gue ada dua, Bu Debby dan Pak Gusti. Bu Debby mengaku sebagai pacarnya Aliando, dan ajaibnya, satu sekolah percaya akan hal itu. Bu Debby juga termasuk guru yang aktif di sosmed dan suka bergaul dengan anak muridnya lewat chatting.

Gara-gara itu, Albert dan Max kena teguran karena mengucapkan kata yang tidak senonoh di grup Line yang ada Bu Debby di dalamnya. Hal ini memberikan pelajaran bahwa, kalo mau chatting dengan aman, bikin grup sendiri yang gak ada gurunya. Lo ngomong sekotor apapun gak bakal ada yang peduli.

Lalu ada Pak Gusti, sang guru olahraga yang baru pindah ke SMA gue. Orangnya gak banyak bicara, dan sekalinya dia bicara, dia pasti bilang....

Pemanasan itu penting, kalo nanti ada yang cedera, trus lapor ke orang tua, kenapa kamu kok bisa cedera? Gara-gara penjas, Pak Gusti gak mau itu

Kelas gue termasuk kelas yang unik. Kalo lagi diem, diemnya sampe kaya kuburan. Tapi kalo udah rame, ramenya kaya pasar yang jual kembang buat kuburan. Sangat situasional banget. Lalu hal unik lainnya, kelas ini hobi banget ke toilet. Di tiap jam pelajaran pasti ada yang ijin ke toilet. Ada yang kebelet pipis atau boker, ada yang mau modus ke kelas sebelah, ataupun yang modus ke kakak kelas yang cakep.

Beginilah kehidupan yang ada di kelas X2. Gue cukup senang tergabung dalam kelas yang malu-maluin ini, padahal pas awal masuk pada malu-malu anjing.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dibalik Ruang Detensi

Sekolah gue menerapkan sebuah peraturan baru, yang katanya diadaptasi dari film Spider-Man : Homecoming . Peraturan tersebut bertujuan untuk memberikan efek jera kepada para pelanggar. Jadi di sekolah gue, ada sebuah ruangan baru. Ruangan tersebut diberi nama Detention Room (Ruang Detensi). Jadi semua pelanggar, apapun jenis pelanggarannya, bakal dimasukkan ke ruangan itu selama sehari. Jadi mereka gak bisa bareng temen-temen kelas mereka, dan jam istirahatnya pun dipisah. Mereka akan belajar sendiri di ruangan itu, dan guru hanya memberikan tugas. Awalnya gue gak peduli dengan kebijakan baru ini. Toh gue juga gak pernah melanggar aturan sekolah. Hal itu gue pegang teguh, sampe suatu ketika, temen gue dari kelas lain ada yang salah seragam, dan otomatis dia harus masuk ke ruangan ajaib itu. Karena gue dan dia satu antarjemput, ketika pulang sekolah dia membagikan pengalamannya berada di ruangan detensi. “ Gimana di ruang detensi? ” tanya gue. “ Asyik cuy, banyak temenny...

GURU MAGANG TERSAYANG

GURU MAGANG TERSAYANG SEBAGIAN besar guru-guru senior di sebuah sekolah, identik dengan galak, kasar, suka marah, suka mukul penggaris, suka lempar sepatu, suka lempar kutang (lho?). Intinya, banyak murid-murid sekolahan yang gak suka sama guru senior. Dikit-dikit dimarahin, dikit-dikit dipukul, dikit-dikit dibunuh dihukum. Suasana belajar mengajar pun jadi tidak nyaman. Tapi kenapa guru senior itu masih dipekerjakan di sekolah? Jawabannya sederhana. Guru-guru senior memiliki pengalaman mengajar yang sudah mumpuni, jadi diharapkan guru senior ini bisa meningkatkan hasil belajar murid-murid. Tapi dijaman sekarang ini, sekolah-sekolah sudah memiliki solusi selain memberdayakan guru-guru senior, yaitu dengan memperkerjakan calon guru. Istilah beken nya guru magang. Calon-calon guru ini dipekerjakan agar memiliki jam terbang dalam mengajar. Biasanya guru-guru magang ini terdiri dari mahasiswa-mahasiswa kuliahan yang baru aja lulus. Itu artinya, guru-guru ini usianya gak beda jauh...

Suka Duka Kelas 12

Menjadi siswa kelas 6, 9, dan 12 itu seperti impian sejuta pelajar di Indonesia. Pas SD pengen cepet-cepet kelas 6 biar bisa ikut acara perpisahan ke luar kota. Pas SMP pengen cepet-cepet kelas 9 biar bisa liburan lebih lama. Pas SMA pengen cepet-cepet kelas 12 biar bisa liburan sendiri bareng temen-temen karena udah bisa nyetir mobil secara legal. Banyak orang menginginkan berada pada suatu tingkat tertentu, tetapi mereka gak tau bahwa beban yang harus dipikul sangatlah berat demi berada pada tingkatan tersebut. Setelah UNBK tingkat SMA selesai beberapa waktu lalu, beberapa adik kelas yang gue kenal bilang ke gue, “ Enak ya kak, udah bebas. Liburnya juga lama banget. Jadi pengen cepet-cepet kelas 12 juga deh. ” Ya, kalo dipikir-pikir, bener juga sih. Kita libur mulai dari April-Juli. Bahkan ada beberapa kampus yang memulai kegiatan kuliah di bulan Agustus. Tapi, mari kita jabarkan satu per satu, hal-hal yang harus dilakukan ketika kamu berada di kelas 12. Yang pertama ...