Langsung ke konten utama

Pacar Pura-Pura


Selama enam belas tahun gue hidup, gue baru sekali ngerasain yang namanya pacaran. Sejak saat itu, gue selalu berakhir dengan ditolak. Gebetan demi gebetan pun silih berganti, tapi ujungnya tetep sama, ditolak. Sampe suatu ketika, gue mengalami sesuatu yang beda.

Ada salah satu temen gue yang bernama Ani, dia secara tiba-tiba meminta tolong ke gue. Jadi ceritanya, ada cowo yang suka sama Ani. Tapi Ani gak suka sama cowo itu. Jadi dia meminta tolong ke gue untuk berpura-pura menjadi pacarnya.

Buset, udah setahun lebih gue gak pacaran, sekarang gue harus pura-pura jadi pacarnya seseorang. Tapi karena ini menarik, akhirnya gue pun setuju untuk membantu Ani. Nama gue pun disamarkan menjadi John. Dan gue berperan layaknya pacar benerannya Ani.

Awalnya gue biasa aja. Tapi lama kelamaan, gue kok mulai ngerasa ada yang beda. Entah kenapa gue jadi pengen jadi pacarnya Ani terus, walaupun Cuma pura-pura. Bahkan salah satu temen gue, Shera, bilang kalo kami lama kelamaan kayak orang pacaran beneran.

Gue juga bingung, karena makin lama gue makin sering chatting sama Ani. Bahkan gue sampe harus tidur larut malam demi menunggu dia pamit tidur duluan. Dan bahkan gue harus rela gak main PES2016 hanya demi menemani dia Chatting.

Dan gak Cuma itu, bahkan gue sampe menonton serial TV yang dia suka. Gue yang gak suka dengan dunia kedokteran, mencoba untuk menonton Grey’s Anatomy. Serial itu bercerita tentang seluk beluk dunia kedokteran, dan Ani sangat suka serial itu.

Trus sewaktu di kelas, ada cowo aneh yang tiba-tiba mendekati Ani. Ani yang ketakutan berlari dan sembunyi di belakang gue. Gue pun mencoba membujuk cowo itu untuk pergi menjauh. Setelah cowo itu pergi, Ani bilang ke gue

Makasih ya udah nolongin aku

Iya sama-sama’ jawab gue

 Waktu itu gue ngerasa seneng banget. Baru pertama kali ada cewe yang bener-bener membutuhkan gue. Baru pertama kali ada cewe yang percaya bahwa gue bisa ngelindungi dia. Inilah yang membuat gue semakin tertarik sama Ani.

Misi menjadi pacar pura-pura ini berakhir ketika cowok yang suka sama Ani udah bener-bener menyerah sama Ani. Gue malah jadi kasihan sama cowo itu, karena gue tau gimana capeknya mengejar cewek dan gimana sakitnya ditolak mentah-mentah. Apalagi ketika kita tau bahwa orang yang kita suka jadian sama orang lain.

Semakin hari gue semakin akrab sama Ani. Kita sampe bahas macem-macem lewat chatting saking akrabnya. Padahal masa berlaku untuk jadi pacar pura-pura udah abis, tapi gue ngerasa kalo gue masih berada pada posisi itu.

Sampe akhirnya gue tau, kalo Ani bersikap baik gak Cuma ke gue doang. Ani perhatian gak Cuma ke gue doang. Ani ramah gak Cuma ke gue doang. Tapi ke semua cowo! Gue bingung sekarang. Sakit rasanya ngeliat dia lebih akrab sama temen gue sendiri.

Pernah waktu itu, gue lagi bertugas ke sebuah tempat penitipan anak. Gue pergi bersama dua temen cowo gue yang lain. Sedangkan Ani masih berada disekolah. Sewaktu gue sampe disekolah, dia nyariin temen gue, dan bukan gue. Temen gue disapa gue enggak. Bikin nangis darah tau gak.

Sehari sebelumnya gue lagi bertugas di tempat penitipan anak itu, kebetulan Ani juga ikut. Gue ikut menemani anak-anak kecil bermain. Salah satu kebiasaan gue adalah, mengusap-usap rambut anak kecil. Karena menurut gue, mengusap rambut anak kecil menunjukkan kalo kita sayang sama mereka.
Ani yang ada dibelakang gue tiba-tiba bilang

Gue juga mau digituin

Yakin nih mau?’ tanya gue

Iya

Gue pun mengelus-elus rambutnya. Mendadak muka gue dan dia berubah merah. Gue ngerasa kalo gue salah tingkah. Entah kenapa, gue jadi semakin suka sama Ani. Disaat gue sedang tersenyum sendiri membayangkan apa yang baru saja terjadi, gue melihat Ani mengajak temen gue yang lain untuk berfoto berdua. Dan itu cowo!

Udah diterbangin ke atas awan, eh malah dijatuhin ke dasar jurang. Sakit men. Emang sih gue bukan siapa-siapanya dia, bahkan status pacar pun Cuma pura-pura. Gue menduga jangan-jangan Ani Cuma mempermainkan status gue doang. Dia memanfaatin kelemahan gue, yaitu selalu baik sama cewek, demi keuntungan Ani sendiri.

Hahaha, seharusnya dari awal gue menyadari bahwa semua ini kan Cuma pura-pura.


Kampret.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dibalik Ruang Detensi

Sekolah gue menerapkan sebuah peraturan baru, yang katanya diadaptasi dari film Spider-Man : Homecoming . Peraturan tersebut bertujuan untuk memberikan efek jera kepada para pelanggar. Jadi di sekolah gue, ada sebuah ruangan baru. Ruangan tersebut diberi nama Detention Room (Ruang Detensi). Jadi semua pelanggar, apapun jenis pelanggarannya, bakal dimasukkan ke ruangan itu selama sehari. Jadi mereka gak bisa bareng temen-temen kelas mereka, dan jam istirahatnya pun dipisah. Mereka akan belajar sendiri di ruangan itu, dan guru hanya memberikan tugas. Awalnya gue gak peduli dengan kebijakan baru ini. Toh gue juga gak pernah melanggar aturan sekolah. Hal itu gue pegang teguh, sampe suatu ketika, temen gue dari kelas lain ada yang salah seragam, dan otomatis dia harus masuk ke ruangan ajaib itu. Karena gue dan dia satu antarjemput, ketika pulang sekolah dia membagikan pengalamannya berada di ruangan detensi. “ Gimana di ruang detensi? ” tanya gue. “ Asyik cuy, banyak temenny...

GURU MAGANG TERSAYANG

GURU MAGANG TERSAYANG SEBAGIAN besar guru-guru senior di sebuah sekolah, identik dengan galak, kasar, suka marah, suka mukul penggaris, suka lempar sepatu, suka lempar kutang (lho?). Intinya, banyak murid-murid sekolahan yang gak suka sama guru senior. Dikit-dikit dimarahin, dikit-dikit dipukul, dikit-dikit dibunuh dihukum. Suasana belajar mengajar pun jadi tidak nyaman. Tapi kenapa guru senior itu masih dipekerjakan di sekolah? Jawabannya sederhana. Guru-guru senior memiliki pengalaman mengajar yang sudah mumpuni, jadi diharapkan guru senior ini bisa meningkatkan hasil belajar murid-murid. Tapi dijaman sekarang ini, sekolah-sekolah sudah memiliki solusi selain memberdayakan guru-guru senior, yaitu dengan memperkerjakan calon guru. Istilah beken nya guru magang. Calon-calon guru ini dipekerjakan agar memiliki jam terbang dalam mengajar. Biasanya guru-guru magang ini terdiri dari mahasiswa-mahasiswa kuliahan yang baru aja lulus. Itu artinya, guru-guru ini usianya gak beda jauh...

Suka Duka Kelas 12

Menjadi siswa kelas 6, 9, dan 12 itu seperti impian sejuta pelajar di Indonesia. Pas SD pengen cepet-cepet kelas 6 biar bisa ikut acara perpisahan ke luar kota. Pas SMP pengen cepet-cepet kelas 9 biar bisa liburan lebih lama. Pas SMA pengen cepet-cepet kelas 12 biar bisa liburan sendiri bareng temen-temen karena udah bisa nyetir mobil secara legal. Banyak orang menginginkan berada pada suatu tingkat tertentu, tetapi mereka gak tau bahwa beban yang harus dipikul sangatlah berat demi berada pada tingkatan tersebut. Setelah UNBK tingkat SMA selesai beberapa waktu lalu, beberapa adik kelas yang gue kenal bilang ke gue, “ Enak ya kak, udah bebas. Liburnya juga lama banget. Jadi pengen cepet-cepet kelas 12 juga deh. ” Ya, kalo dipikir-pikir, bener juga sih. Kita libur mulai dari April-Juli. Bahkan ada beberapa kampus yang memulai kegiatan kuliah di bulan Agustus. Tapi, mari kita jabarkan satu per satu, hal-hal yang harus dilakukan ketika kamu berada di kelas 12. Yang pertama ...